Bulan Januari Sigi belajar perumpamaan tentang penabur di kelas sahabat Kristus. Proyek kelasnya membuat tanaman dari kacang hijau di gelas plastik. Tapi hanya bertahan sampai seminggu.
Lalu saya ajari dia untuk menanam pohon cabai di pot. Dia suka sekali. Setiap hari kami bersama menjemur dan menyiram tanaman kami. Sengaja saya buat awalnya dari buah cabai saya keringkan lalu bijinya ditabur di tanah subur (agar mirip dengan perumpamaan sang penabur). Setelah dua minggu lebih, biji cabainya baru mulai berkecambah. Kami juga belajar sabar nih menunggu pertumbuhan si pohon cabai. Semoga nanti kami bisa melihat dan menikmati buahnya, biar bisa jadi bahan belajar buat Sigi, bahwa benih cabai yang dulu dia tanam di tanah yang subur akhirnya berbuah lebat.
Barusan lihat di youtube ternyata ada juga animasi yang lumayan bagus buat Sigi tentang penabur ini.
Semoga semua pelajaran ini membekas di hati dan ingatan Sigi. Kalau mau bertumbuh dalam Tuhan dan berbuah lebat, Sigi harus memiliki hati yang lembut, seperti tanah yang baik dan subur. Sehingga Firman Tuhan yang ditabur dalam hati Sigi tidak dimakan burung di jalan, atau mati terhimpit kekuatiran dan terkikis panasnya matahari, melainkan bertumbuh subur dan berbuah lebat.
Ini gambar jenis-jenis hati dari perumpamaan tadi. Yang manakah hatimu?
Ayat hafalan bulan ini:
Efesus 6:1 Hai anak-anak taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
Lagu favorit Sigi sebelum masuk kelas SK adalah jari-jariku bisa berdoa, karena tiap malam sebelum tidur Sigi baca alkitab bergambar sama ayah trus nyanyiin lagu itu sebelum berdoa. Sekarang semenjak ikut SK dia jadi suka lagu haleluya Puji Tuhan karena pakai gerakan tangan digulung-gulung.
Kalau ayah dan bunda, bulan Januari diajari gimana caranya menolong anak untuk taat.
Prinsip ketaatan (ringkasan buku Growing Kids God's Way):1. Segera
2. Seutuhnya
3. Tanpa membantah
4. Tanpa mengeluh
"Say what you mean. Mean what you say" anak harus mengerti jelas instruksi orang tua dan ortu harus bersungguh-sungguh dengan setiap ucapannya. Sekarang kita sedang mengajari Sigi untuk merespon saat di panggil dengan datang segera (karena dia belum lancar ngomong jadi belum bisa jawab ya ya ya). Ini agak susah terutama kalau dia lagi asyik main, benar-benar susah sekali walaupun sudah diulang berkali-kali.
Ini ada beberapa tips yang diberikan di kelas SK:
1. Eye contact. Ini harus dilatih, sebagai bentuk anak menghormati dan memperhatikan kata-kata orang tua.
2. First time obidience. Sebagai bentuk penundukan hati anak. Taat itu dengan hati bukan karena terpaksa.
3. Five-minute-warning. Dilakukan ketika kita memberi instruksi tetapi si anak sedang asyik melakukan sesuatu. Tujuannya untuk memberikan waktu pada anak untuk mempersiapkan hati. Misalnya sedang seru-serunya main dipanggil Ayah untuk mandi, dikasih waktu 5 menit untuk menyelesaikan main dan membereskan mainannya.
4. No bribing. Tidak boleh menyuap anak agar menaati instruksi kita. Misal menjanjikan sesuatu saat anak menangis/berperilaku buruk agar dia mau diam. Akibatnya anak akan selalu memakai senjata menangis atau berteriak untuk meminta sesuatu dan orang tua seperti diperas. Sebaliknya, berikan reward sebagai hadiah atas usahanya melakukan hal baik sesuai kesepakatan.
5. No threatening. Tidak boleh menakut-nakuti anak, karena itu berarti memberikan ancaman dan ortu tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Anak akan merasa diperlakukan tidak adil, kalaupun dia taat, itu dilakukan dengan terpaksa bukan rela hati.
6. No negotiating in conflict. Ortu harus mencari nonconflict time untuk memasukkan nilai-nilai ke dalam hati anak, termasuk didikan dan teguran.7. No nagging. Jangan berikan apa yang diminta ketika dia merengek. Beri contoh cara mengatakan yang benar dengan nada sopan.
Teorinya memang begitu, tapi prakteknya sangaaaaaat sulit. Perlu dilatih terus dan terus., dan tentunya sangat butuh kasih karunia Tuhan setiap hari.
Terima kasih untuk kelas SK bulan Januari, kami sangat merasa diberkati.